Monday, August 15, 2011

Proses Usaha Budidaya Bawang Merah di Brebes

Kita mungkin tidak menyadari bahwa Kita setiap hari mengkonsumsi bawang merah sebagai bumbu makanan. Bawang merah merupakan bumbu masakan utama yang terdapat pada hampir semua makanan. Namun tahukan Anda bahwa untuk menghasilkan bawang merah diperoleh dari proses usaha budidaya yang panjang melalui beberapa tahapan. Bawang merah dihasilkan dari para petani yang menanamnya dengan usaha kerja keras yang membutuhkan modal tidak sedikit, namun kadang hasilnya tidak sebanding karena harga panen murah atau karena poduktivitas yang rendah akibat serangan hama/penyakit. Berikut gambar proses usaha budidaya tanaman bawang merah supaya Anda lebih mengenalnya.












Gambar-Gambar Hama&Penyakit Tanaman

Dalam usaha budidaya tanaman tidak terlepas dari masalah adanya serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Berikut beberapa gambar hama dan penyakit yang menyerang tanaman supaya lebih mengenalinya.






















 



Thursday, August 11, 2011

Hasil-hasil Penelitian yang mengungkapkan "Kedahsyatan" khasiat Beras Merah


Menurut dr. Samuel Oetoro MS, SpGK, pakar gizi klinis dari MRCCC Siloam, beras merah mempunyai kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang tinggi. Sebagaimana diketahui, vitamin B merupakan kunci untuk pembentukan energi bagi tubuh manusia. "Pembentukan energi di sel, difasilitasi oleh kecukupan vitamin B. Salah satunya ada di beras merah," katanya, dalam acara Diskusi Sehat Bersahabat dengan Glukosa, Selasa, (14/6/2011) di Jakarta.

Selain itu, kata Samuel, beras merah mempunyai kandungan serat lebih tinggi dibandingkan beras putih. Manfaat dari serat tersebut di antaranya untuk mengganggu penyerapan gula dalam karbohidrat, serta mengganggu penyerapan lemak yang masuk bersama makanan sehingga akan lebih menyehatkan."Jadi memang keliatannya kasat mata kurang menarik. Tapi dia sehat karena seratnya tinggi. Sebaiknya, kalau makan jangan pilih beras putih, pulen, atau nasi ketan, yang kelihatannya putih kinclong, itu tidak sehat karena bisa membuat kadar gula darah anda naik," jelasnya.

Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes karena menaikkan gula darah perlahan-lahan.

Pengetahuan mengenai manfaat beras merah untuk diabetes memang bukan hal baru, namun hingga kini nasi putih masih jadi favorit banyak orang. Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika diketahui, mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17 persen lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi.Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11 persen. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta.

Konsumsi bahan pangan yang tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin serta mengurangi risiko progresi buruknya toleransi glukosa pada diabetes tipe 2.Seperti halnya serelia utuh, beras merah juga kaya serat dan menghasilkan energi secara bertahap atau disebut juga memiliki indeks glikemik rendah. Karena itu, para ahli menyerukan agar 70 persen kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serelia utuh.


Sumber 
http://health.kompas.com

Labels:

Monday, August 8, 2011

Bagaimana Cara Pengendalian OPT ?



 Serangan Hama Lalat Buah Cabe.
Kebijakan produksi pertanian pada saat ini diarahkan pada tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional dan juga untuk dapat memenuhi kebutuhan ekspor. Salah satu strategi pencapaian sasaran produksi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional diupayakan melalui mengurangi kehilangan hasil dengan mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Read more »

Labels:

DAFTAR ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN PESTISIDA DAN PENGGUNAANNYA



Bahan Aktif adalah bahan kimia dan atau bahan lain yang terkandung dalam
Pestisida dan pada umumnya merupakan bahan yang berdaya racun.

Batas Maksimum Residu (BMR), merupakan batas dugaan maksimum residu
Pestisida yang ada dalam berbagai hasil pertanian yang diperoleh.

Decomposition Time 50 (DT 50), waktu yang diperlukan untuk terjadinya 50%
dekomposisi berupa disipasi dan degradasi suatu bahan kimia di suatu
media.

Dosis, Takaran/ ukuran dalam liter, gram atau kg yang digunakan untuk
mengendalikan hama atau penyakit per satuan luas tertentu.

Formulasi adalah campuran bahan aktif dengan bahan lainnya dengan kadar
dan bentuk tertentu yang mempunyai daya kerja sebagai Pestisida
sesuai dengan tujuan yang direncanakan.

Eksplosi, Serangan OPT yang sifatnya mendadak, populasinya berkembang
sangat cepat dan menyebar luas dengan pesat.

Insektisida Non Sistemik adalah Pestisida yang setelah
diaplikasikan/disemprotkan pada tanaman sasaran tidak diserap oleh
organ-organ tanaman, baik lewat akar, batang atau daun.

Insektisida Sistemik adalah salah satu jenis insektisida yang dapat diserap
oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar, batang atau daun.

Insektisida Sistemik Lokal adalah kelompok insektisida yang dapat diserap
oleh jaringan (umumnya daun), tetapi ditranslokasikan ke bagian
tanaman lainnya.
Iritasi adalah gejala inflamasi yang terjadi pada kulit atau membran mukosa,
segera setelah perlakuan berkepanjangan atau berulang dengan
menggunakan bahan kimia atau bahan lain.

Label adalah tulisan dan dapat disertai dengan gambar atau simbol, yang
memberikan keterangan tentang pestisida, dan melekat pada wadah
atau pembungkus Pestisida.

Lethal Concentration 50 (LT50), konsentrasi yang diturunkan secara statistik
yang dapat diduga menyebabkan kematian 50% dari populasi organisme
dalam serangkaian kondisi percobaan yang telah ditentukan.

Lethal Time 50 (LT50), waktu dalam hari yang diperlukan untuk mematikan 50%
hewan percobaan dalam kondisi tertentu.

Lethal Dose 50 (LD50), dosis tunggal bahan kimia atau bahan lain yang
diturunkan secara statistik yang dapat diduga menyebabkan kematian
50% dari populasi organisme dalam serangkaian kondisi percobaan
yang telah ditentukan.

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Semua organisme yang dapat
merusak/ mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian pada
tanaman pangan dan hortikultura, termasuk di dalamnya adalah hama,
penyakit dan gulma.

Pencelupan (Dipping) adalah salah satu cara melindungi bahan tanaman agar
terhindar dari hama atau penyakit bahan tanaman, biasanya
pencelupan dilakukan dengan mencelupkan bibit atau stek kedalam
larutan Pestisida.

Pengasapan (Fogging) adalah penyemprotan Pestisida dengan volume ultra
rendah dengan menggunakan ukuran droplet yang sangat halus.
Pengembusan (Dusting) adalah salah satu cara aplikasi suatu Pestisida yang
diformulasi sebagai tepung hembus.

Pestisida untuk penggunaan umum adalah Pestisida yang dalam
penggunaannya tidak memerlukan persyaratan dan alat-alat
pengamanan khusus di luar yang tertera pada label.
Pestisida untuk penggunaan terbatas adalah Pestisida yang dalam
penggunaannya memerlukan persyaratan dan alat-alat pengamanan
khusus di luar yang tertera pada label.

Pestisida Dilarang, adalah suatu jenis Pestisida yang di larang untuk semua
bidang penggunaan atau bidang penggunaan tertentu dengan tujuan
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Racun Kontak adalah salah satu insektisida yang dapat masuk ke dalam tubuh
serangga lewat kulit bersinggungan langsung (kontak langsung).

Racun Lambung (Racun Perut, Stomach Poison) adalah insektisida yang
membunuh serangga sasaran bila insektisida tersebut masuk ke
dalam organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding saluran
pencernaan.

Racun Pernapasan adalah suatu jenis insektisida yang bekerja lewat saluran
pernapasan.

Residu Pestisida adalah sisa-sisa Pestisida, termasuk hasil perubahannya yang
terdapat atau dalam jaringan manusia, hewan, tumbuhan, air, udara
atau tanah.

Resistensi adalah menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit dan /atau
gulma terhadap Pestisida tertentu (Kebal).

Resistensi Hama, suatu fenomena perubahan populasi hama yang didominasi
oleh individu-individu peka menjadi suatu populasi yang didominasi
oleh individu-individu resisten terhadap Pestisida tertentu. Perubahan
ini menyebabkan Pestisida yang awalnya efektif untuk mengendalikan
hama menjadi tidak efektif lagi.

Resurjensi adalah peningkatan populasi organisme sasaran setelah perlakuan
dengan Pestisida.
Resurjensi Hama, adalah suatu fenomena meningkatnya serangan hama
tertentu sesudah perlakuan dengan insektisida.

Seed Dressing (SD) atau Seed Treatment (ST) adalah Pestisida berbentuk
tepung yang khusus digunakan untuk perawatan benih.

Selektivitas Herbisida adalah kemampuan insektisida memilih tumbuhan yang
dikendalikannya dalam hubungannya dengan tanaman pokok.

Selektivitas Insektisida adalah kemampuan insektisida memilih OPT sasaran
tanpa merugikan organisme non target termasuk musuh alami hama.

Soluble Liquid (SL) adalah Pekatan cair bila dicampur air akan membentuk
larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan.

Tepung Hendus atau Dust (D) adalah Pestisida siap pakai dengan konsentrasi
rendah yang digunakan dengan cara dihembuskan
Ultra Low Volume (ULV) adalah sediaan khusus untuk penyemprotan dengan
volume ultra rendah.

Umpan atau Bait (B) Ready Mix Bait (RB atau RMB) adalah formulasi siap
pakai yang umumnya digunakan untuk formulasi rodentisida sebagai
umpan.

Wadah adalah tempat yang terkena langsung Pestisida untuk menyimpan
selama dalam penanganan.

Water Dispersible Granule (WG atau WDG)adalah adalah bentuk butiran,mirip G
(Granule) tetapi penggunaannya sangat berbeda yaitu harus
diencerkan dengan air dan digunakan dengan cara disemprotkan.

Wettable Powder (WP) adalah bentuk formulasi tepung (WP) yang dapat
disuspensikan dalam air.



Labels:

Saturday, August 6, 2011

Khasiat Beras Merah

 
Pada umumnya, masyarakat kita lebih sering mengkonsumis beras putih sebagai sumber karbohidrat untuk pengenyang perut. Padahal, secara genetis beras terbagi menjadi beberapa jenis, seperti beras putih, beras merah, beras hitam dan beras ketan.  Setiap jenis beras mempunyai kandungan gizi dan manfaat yang berbeda-beda. Beras merah lebih keras daripada beras putih, jadi saat memasaknya harus pakai air lebih banyak dan lebih lama.Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau beras merah memiliki khasiat sebagai obat. 
Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg). Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Untuk kecantikan, kandungan selenium ini dapat mencegah penuaan dini. Selain itu beras merah bisa juga digunakan untuk campuran masker. Misalnya jika Anda ingin berimprovisasi, tumbuk beras merah dan balurkan pada wajah. Saat ini juga sudah dijual scrub dari beras merah.
Hasil riset yang dipresentasikan pada Experimental Biology annual conference yang berlangsung 24-28 Apri di Anaheim, California, AS mengungkapkan dua jenis beras seperti beras merah dan setengah-giling bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Peneliti juga melaporkan beras merah ternyata jauh lebih baik ketimbang beras putih saat melindungi tubuh dari tekanan darah tinggi dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

"Penelitian kami menunjukkan adanya potensi dari beras yang mungkin menjadi titik awal yang baik untuk mencari obat preventif untuk penyakit kardiovaskuler," kata peneliti Satoru Eguci, profesor fisiologi di Temple University School of Medicine di Philadelphia, AS. Sebelumnya, Eguci dan kolega mengatakan penelitian mereka mencatat kandungan beras merah mampu melawan protein yang dikenal sebagai angiotensin II yang memberikan kontribusi untuk tekanan darah tinggi dan penyumbatan arteri.

Kandungan tersebut berada pada lapisan beras terkelupas ketika beras merah diubah menjadi beras putih. Namun, lapisan itu bisa dipertahankan bila digiling menggunakan alat tradisional seperti yang dilakukan masyarakat Jepang.

Sumber :  
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat
http://id.wikipedia.org/wiki/Beras
Semoga Bermanfaat....!!!

Labels:

Tentang Beras

 Gambar 1. Beras Hitam.
 
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga dunia.Siapa orangnya yang tidak mengenal nasi, orang mengatakan kalau belum makan nasi berarti belum “makan”. Nasi dapat diolah menjadi berbagai macam variasi makanan olahan seperti nasi goreng, nasi lontong, nasi sauto, dll. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin.
 Gambar 2. Tapai Ketan
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa: merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Beras merupakan butir padi yang telah dibuang kulit luar (sekam) atau disebut epicarp. Selain diselimuti epicarp, beras terdiri dari cellulose yang keras, sebiji beras juga memiliki struktur lapisan kulit dalam yang disebut pericarp, terdiri atas 2-3 lapis sel yang dibatasi selapis sel kubik bernama aleuron. Lapisan ini melingkupi bagian dalam biji yang disebut endosperm. Sedangkan lembaga, yang merupakan bakal benih tanaman, melekat pada bagian pangkalnya.
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling menggunakan mesin RiceMill sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
  • aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
  • endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
  • embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
 Gambar 3. Beras Ketan
Kandungan beras
Tanaman padi sebagai penghasil beras termasuk golongan tanaman serelia (tanaman penghasil biji-bijian). Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar dari beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
  • amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
  • amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

Macam dan warna beras
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.

Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.

Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
Tetapi, apa pun nama berasnya, orang awam hanya tahu, bahan ini hanyalah sumber karbohidrat semata, pengenyang perut. Padahal, khususnya beras merah, juga dapat dimanfaatkan untuk menyehatkan tubuh serta merawat kecantikan. Kebiasaan mengkonsumsi beras putih berdampak pada minimnya ketertarikan untuk mengkonsumis jenis beras lain. 

Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata beras.


Sumber: Wikipedia dan dari sumber lainnya.
Semoga bermanfaat....

Labels: