Sunday, January 8, 2017

Cara Praktis Menanam TaBuLamPOT Cabe, Solusi Tingginya Harga Cabe


Buah Cabe
Harga cabai rawit merah di Jakarta melonjak hingga lebih dari Rp 90.000/kilogram (kg). Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengimbau supaya masyarakat dapat menanam cabai sendiri di pekarangan rumahnya, dan beralih untuk mengonsumsi cabai kering.


Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mengimbau warganya untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing. Imbauan ini berkaitan dengan masih tingginya harga komoditas tersebut di pasaran.
"Upaya itu sangat tepat di tengah kondisi harga cabai yang masih tinggi, minimal dapat mencukupi kebutuhan cabai bagi keluarga sendiri," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun Sudandi di Madiun, Rabu (14/12/2016).
Itulah himbauan yang disampaikan oleh para pejabat negeri ini, baik pejabat pemerintahan pusat ataupun pejabat pemerintahan daerah, dalam mensikapi terjadinya lonjakan harga cabe yang sangat tajam.
Penulis tidak akan bermaksud mengkritisi himbauan tersebut atau memberikan solusi untuk mengatasi masalah kenaikan harga cabe. Karena memang penulis tidak punya kompetensi dalam hal itu.
Penulis bermaksud akan berbagi pengalaman bagi Anda yang akan mengikuti himbauan para pejabat tersebut.
Menurut penulis memang itu himbauan yang baik dan patut dilaksanakan.
Bagi yang hobi menanam tanaman di sekitar rumah, menanam cabe tidak harus pada saat harga cabe tinggi. Kalau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dapur sendiri, menanam cabe kapan saja perlu dilakukan, karena cabe merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan setiap hari sebagai bumbu masakan. Selain dapat dimanfaatkan buahnya, tanaman ini juga bisa sebagai tanaman hias. Jika ditata dengan rapi dan menggunakan wadah pot yang bagus (misalnya ditaruh berjejer diatas rak), secara estetika tidak kalah menariknya sebagai tanaman penghias rumah.
 Menanam Cabe dalam PolyBag
Bagi Anda yang tidak mempunyai lahan kosong di sekitar rumah, Anda bisa menanamnya menggunakan wadah pot atau plastik polybag yang diletak di teras rumah atau digantung di pagar rumah jika di teras rumah sudah sesak. Kalau hanya untuk kebutuhan sendiri, cukup menanam 10-15 tanaman saja.
Menanam dan merawat tanaman cabe tidak sesulit yang mungkin Anda bayangkan. Kalau sudah skala usaha budidaya cabe memang membutuhkan modal yang relatif besar dan keahlian. Resiko gagal panen juga cukup besar. Faktor cuaca yang susah diprediksi dapat menyebabkan gagal panen. Kalau cuma budidaya cabe dirumah yang jumlahnya sedikit, siapa saja bisa melakukanya. Khususnya bagi ibu-ibu, asal ada kemauan, bisa melakukan usaha budidaya cabe skala rumah tangga di sela-sela kesibukan mengurus rumah.
Nah, lalu apa saja yang diperlukan jika mau menanam TaBuLamPOT cabe dan bagaimana perawatannya...?

Menyiapkan Benih Cabe
Kalau Anda mau menanam cabe ya tentu hal pertama yang dibutuhkan adalah benih cabe. Anda dapat membelinya di toko-toko pertanian. Jika tempat tinggal Anda di daerah dataran rendah, pilih benih untuk dataran rendah. Benih dijual dalam kemasan 10 gram yang berisi ribuan butir benih, padahal Anda hanya akan menanam 10 saja. Simpan sisanya, tutup kembali kemasannya rapat-rapat, perhatikan masa kadaluarsanya. Usahakan agar tempat untuk meletakkan benih harus kering dan tidak lembab, jangan sampai terkena sinar matahari langsung.
Pada kemasanya biasanya tertera keterangan nama varietas, Germination No.Batch, tanggal kadaluarsa, Jumlah butiran benih.
 Benih Cabe dalam Kemasan
Germination, misalnya tertulis 85%, berarti daya kecambah benih tersebut sebesar 85%. Andaikan dalam satu kemasan terdapat  1.000 butir benih, maka kemungkinan besar yang tumbuh menjadi bibit sebanyak 850 benih ( 85% x 1.000 ). Sementara sisanya 15% atau 150 butir benih mungkin gagal berkecambah, atau bisa berkecambah tapi kualitas bibitnya jelek.
No. Batch berarti nomor kode yang digunakan produsen benih tersebut untuk membedakan varietas benih, negara tempat benih didistribusikan, asal benih diproduksi, dan nomor gundang yang mengeluarkan benih tersebut.
Jika sudah melewati masa kadaluarsanya, benih tersebut masih bisa dimanfaatkan lagi, masih bisa tumbuh, tapi daya kecambahnya berkurang.  
Jika benih yang Anda beli di toko berwarna merah muda, kemungkinan benih tersebut sudah diberikan perlakuan benih dengan fungisida oleh produsen benih tersebut. Sehingga setelah Anda memegang benih itu, jangan langsung memegang makanan, cuci bersih tangan Anda.
Bisa juga benih dibuat sendiri. Cari buah cabe yang benar-benar matang, segar, sehat, dan bentuknya sempurna. Irislah daging buah memanjang, lalu keluarkan biji-bijinya. Cuci bersih dan kering-anginkan. Pilihlah biji yang bentuk, ukuran, dan warnanya seragam. Tidak keriput, kulit cerah. Nah, biji-biji inilah yang disiapkan untuk benih.

Menyemaikan Benih
Setelah Anda mendapatkan benihnya, langkah selanjutnya adalah menyemaikan benih tersebut agar menjadi bibit yaitu tanaman muda yang siap ditanam.
Caranya sebar saja biji cabe ke tanah...!!
Namun, dengan cara itu resiko kegagalanya tinggi. Anda perlu menyemaikan benih tersebut dengan baik dan benar.
Anda mungkin tidak mau repot menyemaikannya atau pernah pengalaman gagal menyemaikan benih, dan ingin membeli saja. Di tempat-tempat penjual bibit tanaman, jarang yang ready stok menyediakannya, kalaupun bisa, Anda pesan dahulu kepada penjual tersebut.
Menyemaikan benih tidak sulit, jadi Anda lakukan sendiri saja. Kalau kualitas benih bagus, kemungkinan resiko gagalnya kecil. Sebelum benih disemaikan, siapkan media semainya. Medianya cukup dengan tanah saja, asalkan tanah yang subur strukturnya remah. ( Baca artikel : Media Tanam ). Media juga bisa Anda buat dari campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1) serta tambahkan pupuk NPK yang dihaluskan. Letakkan dalam wadah yang berbentuk “ceper”, terbuat dari kayu atau plastik yang bagian dasarnya berlubang untuk pembuangan air. Sebelum benih disemaikan, rendam lebih dulu dalam air hangat selama 2-3 jam. Jika diperoleh benih yang mengapung atau melayang, buang saja. Gunakan benih yang tenggelam. Selanjutnya, letakkan benih dengan jarak 3-4  cm, tutup dengan daun-daun kering/kain yang basah untuk menjaga kelembapan, letakkan di tempat teduh. Setiap hari, buka penutupnya untuk dilakukan penyiraman dengan cara dipercikan atau menggunakan sprayer. Sekitar 2-3 hari kemudian, benih mulai pecah untuk berkecambah, dan penutup sudah tidak dipakai lagi. Tapi, tetaplah rajin menyiram setiap pagi, jangan sampai media kering. Ketika sudah muncul helaian daun (setelah 5-6 hari), perlu “perkenalkan”pada sinar matahari, letakkan semaian benih pada tempat yang terkena paparan sinar matahari pada saat pagi hari, letakkan kembali ditempat yang teduh saat siang hari. Jika semaian benih terus-menerus berada pada tempat yang teduh, akan terjadi etiolase, pertumbuhan bibitnya kutilang (kurus-tinggi-langsing). Lakukan Hal ini selama 4-5 hari, setelah itu semaian bisa diletakan ditempat yang terkena sinar matahari sepanjang hari.

Memindahkan ke Tempat Penanaman
Bibit yang siap pindah untuk ditanam di tempat penanaman, bukan dengan menghitung umurnya, tapi ketika bibit sudah memiliki 3-4 helai daun (atau berumur sekitar 14 hari). Umur bibit yang siap tanam, dipengaruhui oleh faktor genetis bibit yang Anda tanam dan faktor lingkungannya. 
 Menanam Cabe dalam POT
Tempat penanaman bisa menggunakan pot plasik atau polybag beridameter 30 cm atau menggunakan barang bekas, misalnya bekas wadah cat. Isi dengan media tanam berupa tanah yang subur atau campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1).
Cara memindahkan bibit dari media semai ke polybag adalah dengan dicongkel ke atas bersama media yang menempel pada akar-akarnya, jangan dicabut.

Merawat Tanaman
Perawatan yang penting dilakukan adalah penyiraman jika media tanam mulai mengering. Jika ada gulma yang tumbuh di media tanam, cabut gulma tersebut. Pemupukan juga perlu dilakukan supaya hasilnya optimal.
Dalam pengedalian hama-penyakit, tidak perlu dengan penyemprotan pestisida.
Hama yang ada biasanya adalah ulat pemakan daun, thrips dan kutu kebul. Cukup dengan cara manual untuk mengatasinya. Ambil dan matikan hama ulat yang ditemukan. Hama thrips dan kutu kebul umumnya berada di permukaan daun bagian bawah, bila ditemukan, bersihkan dengan menggunakan sikat.
 Menanam Cabe dalam Ember Bekas, di Halaman Samping Rumah
Catatan Penting : Bila Anda tinggal di daerah pedesaan yang biasanya ada hewan ayam yang berkeliaran, letakkan tanaman cabe Anda di tempat yang aman dari gangguan "hama' ayam. (terutama pada saat persemain atau tanaman masih muda)

0 Comments:

Post a Comment

Bagaimana Pendapat Anda...??????

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home