Sudah menjadi kebiasaan petani dalam satu kali aplikasi penyemprotan untuk mengendalikan hama-penyakit tanaman, digunakan beberapa jenis pestisida. Pestisida jenis insektisida, fungisida ditambah dengan pupuk cair dicampura jadi satu dalam tangi sprayer. Suatu produk yang tidak pernah ketinggalan oleh petani setiap kali melakukan penyemprotan adalah produk perekat (Sticker). Produk ini bukan merupakan jenis pestisida yang dimaksudkan untuk mengendalikan hama atau penyakit tertentu pada tanaman, tapi keberadaan produk ini selalu menyertai dalam setiap aplikasi penyemprotan.
Banyak sekali merk produk-produk semacam ini yang beredar di pasaran. Hampir semua perusahaan produsen pestisida mempunyai item produk jenis ini. Produk-produk semacam ini berfungsi untuk merekatkan larutan semprot pestisida pada permukaan daun atau bagian tanaman. Sticker bekerja dengan cara meningkatkan adesi partikel ke bidang sasaran, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya butiran semprot pestisida luruh (roll off) atau tercuci akibat guyuran air hujan. Beberapa diantara produk-produk ini juga berfungsi mengurangi penguapan. Kebanyakan produk perekat yang dijual dipasaran juga merupakan bahan perata (surfaktan).
Surfaktan membantu membasahi bidang sasaran semprot dengan cara menurunkan tegangan permukaannya. Dengan demikian, butiran semprot akan lebih mudah menempel pada bidang sasaran. Penggunaan surfaktan dapat mencegah butiran semprot luruh dari bidang sasaran, terutama untuk tanaman yang daunnya berlilin atau berbulu-bulu halus. Namun penggunaan surfaktan yang berlebihan justru akan meningkatkan aliran (run off) yang mengakibatkan efikasi pestisida menjadi berkurang.
Beberapa jenis bahan aktif yang digunakan dalam produk-produk ini adalah poli oksi etilen alkil eter, alkil gleserol flalat, poli etil akrilat, alkilaril poli etoksi alkolhol, alkilaril poliglikol eter, asam oleat, alkilaril alkoksilat. Dalam perdagangan, produk-produk ini bisa merupakan campuran dari dua atau lebih bahan aktif.
Salah satu contoh merk produk ini adalah Latron 750 SL. Latron berbahan aktif alkil gleserol flalat, yang mempunyai tiga fungsi sebagai bahan perata, perekat dan juga pengemulsi. Bahan pengemulsi (emulsifier) adalah bahan yang digunakan untuk membantu pembentukan emulsi. Jika minyak dicampur ke dalam air, minyak dan air akan terpisah. Jika kedalam campuran tersebut ditambahkan emulsifier dan kemudian diaduk, campuran minyak dan air tersebut akan membentuk emulsi. Latron bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan pestisida sehingga larutan pestisida mudah menyebar secara merata. Pestisida tetap terikat di permukaan daun sehingga tanaman tetap terlindungi sekalipun dalam cuaca yang buruk atau angin kencang.
Beberapa kombinasi pestisida atau pupuk cair di dalam tangki, tidak tercampur dengan baik (seperti halnya minyak dan air). Campuran dapat memisah, satu jenis atau lebih bahan yang terkandung didalamnya dapat menggumpal atau menjadi sepeti “gemuk” (greasy), sehingga dapat menyumbat nozzle atau saringan. Hal ini mengakibatkan proses penyemprotan terganggu. Akibat buruk dari kombinasi pestisida atau pupuk yang tidak sempurna yaitu adanya konsentrasi bahan kimia di suatu area sehingga hasil panen menjadi tidak merata pada area pertanaman karena pengendalian hama, penyakit atau gulma tidak merata. Untuk mengatasi hal tersebut, Latron dapat digunakana untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana pendapat Anda....????
Semoga Bermanfaat......!!!!
bisa ditulis rumus kimia dari bahan-bahan " poli oksi etilen alkil eter, alkil gleserol flalat, poli etil akrilat, alkilaril poli etoksi alkolhol, alkilaril poliglikol eter, asam oleat dan alkilaril alkoksilat" ! terimakasih
ReplyDeleteSorry Gan..Ane bukan Profesor kimia
ReplyDeletesorry juga ku salah alamat
ReplyDeletekalau mau beli poli oksi etilen alkil eter dimana pak? di toko kimia> hanya bilang begitu apa ada merek dagangnya?? terimakasih
ReplyDeletePrettt
ReplyDelete