Laman

Friday, January 6, 2017

Tata Cara yang Benar Mencampur Beberapa Macam Pestisida dalam Sekali Penyemprotan



Penyemprotan Pestisida Pada Tanaman Bawang Merah

Dalam budidaya suatu tanaman perlu dilakukan tindakan pengendalian serangan dari hama, penyakit dan gulma serta pemupukan untuk meningkatkan hasil produksi. Tindakan tersebut dilakukan dengan penyemprotan berbagai macam jenis pestisida dan pupuk cair.  

Sudah menjadi kebiasaan petani dalam satu kali aplikasi penyemprotan untuk mengendalikan hama-penyakit tanaman, digunakan beberapa jenis pestisida. Pestisida jenis insektisida, fungisida ditambah dengan pupuk cair dicampur jadi satu dalam tangki sprayer.
Baca artikel Bahan Perata, Perekat dan Pengemulsi Larutan Semprot
Dengan alasan kepraktisan, untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga, beberapa macam pestisida dicampur dalam sekali aplikasi penyemprotan. Seringkali pencampuran juga dengan pupuk cair.
Dari pengalaman Penulis sebagai Sales Promotor produk pestisida, setidaknya ada 7 jenis pestisida yang dicampur dalam sekali penyemprotan yang dilakukan petani (kasus petani bawang merah di Brebes), yang terdiri dari : 3 insektisida, 2 fungisida, 1 pupuk cair, 1 produk perekat.
Beberapa Macam Jenis Pestisida
Bayangkan saja jika penyemprotan berbagai macam pestisida secara tunggal (satu kali penyemprotan untuk setiap jenis pestisida) yang dilakukan dalam waktu yang berbeda-beda. Tentu akan memakan biaya dan tenaga yang besar, bukan...????
Apakah hal ini tidak masalah untuk dilakukan? 
Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya (Merk Dagang dan Nama Kimia Produk Pestisida), bahwa pestisida terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan fungsinya dan target hamanya. Pestisida merupakan produk dengan komposisi terdiri dari bahan aktif dan bahan pembawa. Produk pestisida yang beredar di pasaran jumlahnya ribuan merk dagang. Pestisida dengan bahan aktif yang sama, tapi berbeda merk dagangnya, tentu berbeda pula komposisinya dalam hal dosis bahan aktifnya dan jenis bahan pembawanya. Berbeda pula kualitas produk tersebut. 
Selanjutnya, pestisida pun memiliki berbagai macam bentuk formulasi, ada yang SL (Soluble Liquid), EC ( Emulsion Concentrate), WP (Wettable Powder), G (Garnule), dan lain-lain. Formulasi suatu produk pestisida perlu diperhatikan karena mempengaruhi tata cara dalam pencampuran. Contohnya produk-produk pada gambar dibawah ini:
Beberapa Produk Pestisida dengan Formulasi yang Berbeda-beda
Dengan melihat variasi produk pestisida yang bermacam-macam, kemungkinan hasil pencampuran juga akan sangat komplek. Kemungkinan ini dapat menjadi positif ataupun negative, dampaknya bisa menguntungkan atau jadi merugikan. Dari kemungkinan itulah banyak artikel yang mengatakan dengan bahasa matematika, bahwa pencampuran pestisida ( 1+1 ) akan menghasilkan berbagai kemungkinan :
1 + 1 = 2;  1+1=3; 1+1=1; 1+1=0; 1+1= -
Dapat dibayangkan jika pencampuran ini bukan antar dua jenis pestisida (1+1) tetapi tujuh macam seperti yang terjadi di lapangan (1+1+1+1+1+1+1=???). Kemungkinan yang akan terjadi jauh lebih banyak.
Berkaitan dengan hal ini ada istilah sinergis dan antagonis. Dikatakan sinergis apabila pencampuran tersebut meningkat efikasinya dibandingkan jika diaplikasikan secara terpisah, dan sebaliknya apabila efikasinya menurun terhadap target hama tertentu, maka dikatakan antagonis.
Tank-Mix & Pestisida “Oplosan”
Dengan populernya lagu berjudul oplosan, dikalangan petani muncul istilah “obat oplosan”. Kasus serupa yaitu munculnya istilah penyakit ‘nginul” pada tanaman bawang merah karena adanya kepopuleran “goyang ngebor” ala penyanyi dangdut Inul Daratista.
Pencampuran pestisida untuk menghasilkan efek sinergis harus melalui riset yang mendalam serta tahap uji berkali-kali. Pencampuran ini tentunya bukan asal mencampurkan antara satu pestisida dan pestisida lainnya, tetapi harus diperhatikan sifatnya, komposisi campurannya hingga daya tahannya untuk tidak berubah bentuk atau efektifitasnya dalam jangka waktu tertentu. Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan oleh lembaga riset atau perusahaan yang memiliki team riset yang handal. Akan sangat susah diukur ke-efektifan-nya jika dilakukan masing-masing individu petani.
Berdasarkan pengalaman dan daya kreatifitas masing-masing petani, mereka berusaha menciptakan “pestisida oplosan” dengan cara mencampur langsung (tanpa diencerkan dahulu) beberapa macam produk pestisida untuk meningkatkan ke-efektifan-nya dalam mengendalikan target hama tertentu. Dari cerita petani, pencampuran ini kadang dilakukan sehari sebelum aplikasi penyemprotan, bahkan ada yang diproses dahalu dengan cara direbus, atau cara-cara lainya. 
Sedangkan istilah “Tank-Mix” adalah mencampur beberapa macam pestisida dalam wadah berisi air yang akan digunakan untuk penyemprotan pada saat akan diaplikan secara bersamaan.
Jadi, Penulis tidak sependapat  jika pencampuran dengan cara“oplosan” ini dilakukan dengan alasan untuk meningkatkan kemampuan pestisida (daya efikasi), satu-satunya alasan yang menurut  Penulis masih layak diterima adalah demi efisiensi, jadi daripada petani tiap hari melakukan penyemprotan dengan pestisida yang berbeda, maka mereka dapat melakukan penyemprotan 3 hari sekali secara Tank-Mix.
Dengan demikian meskipun pencampuran pestisida tersebut kemungkinanya kurang efektif  tetapi masih ada nilai plus dalam hal efisiensi tenaga atau biaya semprot.
Chemical Compatibility dan Physical Compatibility
Tank-Mix dilakukan dengan mencampurkan dua atau lebih  pestisida dari jenis yang sama atau dari jenis yang berbeda, misalnya insektisida dicampur dengan insektisida atau fungisida dicampur dengan fungisida, namun ada perbedaannya dari segi lain. Perbedaanya bisa dari segi : kategori bahan aktifnya ( apakah termasuk pestisida kimia, alami, atau hayati), perbedaan bahan aktifnya, perbedaan cara kerjanya, perbedaan merk dagannya, atau perbedaan dari segi target hamanya. 
Tank-mix dimaksudkan untuk memperluas spektrum target hama.  kehadiran hama dan penyakit yang menyerang suatu tanaman biasanya bersamaan, jadi lebih efisien jika penyemprotan dilakukan sekaligus dengan mencampur beberapa jenis pestisida yang mempunyai sasaran yang berbeda-beda. Bila pencampuran tersebut hasilnya sesuai yang diharapkan (setiap jenis pestisida yang dicampur bekerja efektif sesui fungsinya), dan tidak ada efek negatif yang muncul (misalnya: dapat merusak tanaman atau terjadi rekasi kimia yang membahayakan )  inilah yang disebut dengan Chemical Compatibility. Bisa jadi ada kemungkinan terjadi "letupan-letupan" pada saat pencampuran yang membahayakan pengguna. Namun, jika kondisi sebaliknya maka disebut Chemical Incompatibility.
Beberapa jenis pestisida secara fisik tidak dapat dicampur, mungkin bisa jadi terbentuknya endapan, terjadi penggumpalan, terbentuknya busa yang berlebihan, atau mungkin ada lapisan pemisah sehingga larutan tidak tercampur secara sempurna. Bila hal-hal semacam ini terjadi sehingga larutan semprot sulit diaplikasikan, maka dikatakan Physical Incompatibility. Sebaliknya, bila tidak terjadi “hal-hal aneh”, maka dikatakan Physical Compatibility. Physical Incompatibility dapat diminimalisir dengan tata cara pencampuran yang benar atau ditambahkan bahan meng-emulsi/adjuvant yang cocok.
Tata Cara Tank-Mix
Supaya hasilnya optimal, ada anjuran umum yang perlu diperhatikan dalam melakukan Tank-Mix, yaitu :
1.     Jangan mencampur pestisida langsung dalam tangki sprayer.
2.     Jangan mencampur pestisida langsung dalam kaleng/ kemasannya tanpa mengencerkannya terlebih dahulu dengan air  atau istilahnya “mengoplos” . Hal ini dilakukan dengan alasan supaya lebih praktis saat dibawa atau untuk merahasiakan “oplosan” tersebut kepada petani lain.
3.     Lakukan pencampuran pestisida dalam wadah (ember) terlebih dahulu yang berisi air. Setelah tercampur dalam ember baru masukkan dalam dalam tangki sprayer.
4.     Jangan mencampur 2 pestisisida atau lebih dalam satu golongan, sebagai contoh: Piretroid sintetik dengan piretroid sintetik atau karbamat dengan karbamat.
5.     Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih yang mempunyai cara kerja sama, sebagai contoh: Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik dengan sistemik.
6.     Kalau ingin mencampur pestisida sebaiknya lakukan pencampuran pestisida yang bersifat kontak dengan pestisida yang bersifat sistemik. Jika ingin mengendalikan penyakit pada suatu tanaman dan terpaksa harus mencampur fungisidanya pilih yang bersifat kontak dan yang bersifat sistemik. Fungisida kontak biasanya bersepektrum luas dan biasanya hanya bersifat mencegah/ melindungi atau protektif  karena fungisida ini multi-site inhibitor sedang fungisida sistemik biasanya bersepektrum sempit dan bersifat eradikatif atau mengobati karena fungisida ini mempunyai cara kerja mono-site inhibitor
7.     Urutkan mencampur pestisida sesuai dengan formulasinya.  Mulailah dengan pestisida yang tidak mudah larut berbentuk tepung atau butiran berformulasi WDG, WP, aduk hingga larut sempurna. Diikuti yang berbentuk cairan kental berformulasi SC. Kemudian yang berbentuk cairan berformulasi EC, baru masukkan PPC atau pupuk daun jika menggunakan pupuk daun dan aduk dulu sampai tercampur. Yang terakhir baru masukkan produk perekat.
8.     Jangan menggunakan campuran pestisida yang larutannya menggumpal dan atau mengendap (terjadi Physical Incompatibility). Biasanya campuran pestisida yang mengendap atau menggumpal jika diaplikasi ke tanaman akan bisa merusak tanaman atau terkadang tidak berfungsi sama sekali.
9.     Pencampuran insektisida golongan piretroid sintetik dengan insektisida golongan organophospat akan meningkatkan efikasinya, ibaratnya 1 + 1 = 3. Tapi jangan mencampur insektisida golongan organophospat dengan golongan karbamat karena akan menurunkan efikasinya ( 1 + 1 = 1).
10.  Gunakan larutan campuran pestisida hingga habis, jangan disimpan yang kemungkinan akan terjadi reaksi kimia selama penyimpanan.
Golongan piretroid diantaranya adalah pestisida dengan bahan aktif sipermetrin, sedangkan golongan organophospat diantaranya adalah klorpirifos.
Pestisida Golongan Organophospat dan Golongan Piretroid
Golongan karbamat terdiri dari karbofuran dan BPMC.
Pestisida Golongan Karbamat
Jadi, dalam pencampuran pestisida yang jadi pertimbangan adalah Compatibility / “Kecocokan”.  Dan kecocokan yang mudah dikenali adalah Physical Compatibility. Bila terjadi Physical Incompatibility, jadikan hal itu sebagai pengalaman dan ganti dengan produk lainnya. 
Itulah mengapa Penulis tidak menganjurkan “mengoplos”, jika terjadi Physical Incompatibility produk tersebut tidak bisa digunakan lagi, tapi jika dengan cara Tank-mix masih ada sisa produk yang belum dicampur yang masih bisa digunakan lagi.
Boleh kah mencampur pupuk cair dengan pestisida..?
Kalau jenisnya adalah Pupuk cair hayati biasanya sudah tertera larangan untuk mencampur dengan pestisida kimia.


 
 

11 comments:

  1. Kalo mencamput curacron + dursban + abamektin... gimana pak, boleh/efektif apa ndak...?

    ReplyDelete
  2. Kl mencapur herbisida dengan poc atau pestisida bgmn?

    ReplyDelete
  3. Kl mencapur herbisida dengan poc atau pestisida bgmn?

    ReplyDelete
  4. Kalau mencampur antracol dengan marshal gimana pak

    ReplyDelete
  5. Kalau green tonek campur zpt gebgro boleh ga.

    ReplyDelete
  6. Kalau zpt + pungisida aman nggak?

    ReplyDelete
  7. Apakah jenis pestisida berbahan aktif karbosulfan bisa di campur dgn fungisida WP atau dgn pupuk daun yg berbentuk kristal sejenis MKP atau sejenisnya?

    ReplyDelete
  8. Apakah jenis pestisida berbahan aktif karbosulfan bisa di campur dgn fungisida WP atau dgn pupuk daun yg berbentuk kristal sejenis MKP atau sejenisnya?

    ReplyDelete
  9. Saya sering mencapur insek dan fungisida tapi bahan aktif ngak sama ,,,permetrin,,metomil,,propinep,,gimn pendapat bapak

    ReplyDelete
  10. ituBola - Situs Judi Bola Online | Sportsbook Terlengkap & Terpercaya

    Situs Judi Online Sportsbook Terpercaya, Terbaik serta Berlisensi di Indonesia. Menyediakan berbagai macam permainan Sportsbook Terlengkap.

    Cukup 1 User id untuk bermain semua taruhan Permainan Meliputi :
    - Sportsbook Terlengkap
    • Sepak Bola
    • BasketBall
    • Esports
    • Dan Lainnya

    Menang Lebih Mudah Disini Serta Dapatkan Juga :
    => Bonus Cashback 5% (Yang dibagikan setiap Hari Seninnya).
    => Pelayanan Terbaik Dengan Customer Service 24 Jam Nonstop.

    Deposit Bisa Melalui :
    => Via Bank Lokal Indonesia.
    => Via OVO, GOPAY, PULSA Telkomsel & XL/Axis Atau E-Payment Lainnya.

    • Minimal Deposit 25,000 | Minimal Withdraw 50,000
    • Proses Deposit & Withdraw Tercepat

    Untuk Pendaftaran Hubungi Kontak Kami:
    - LINE : itubola757
    - WHATSAPP : +85517696120
    - LIVE CHAT : ituBola

    ReplyDelete
  11. Apa boleh pungisida explore dicampur dgn pupuk pransang Mkp pak tani

    ReplyDelete

Bagaimana Pendapat Anda...??????