Daun Sirsak : Bahan untuk membuat pestisida botani.
1
Tumbuhan
Banyak tumbuhan yang mengandung senyawa beracun bagi hama dan patogen (penyebab penyakit tanaman). Ekstrak dari tumbuhan ini bisa dimanfaatkan sebagai insektisida ataupun sebagai fungisida. Pestisida yang berasal dari tumbuhan sering disebut pestisida botani atau pestisida nabati. Pestisida jenis ini ada yang mampu “membunuh” target, ada yang hanya bersifat sebagai repelen (pengusir) atau penarik (atraktan) hama. Secara umum, pestisida jenis ini berfungsi untuk melindungi tanaman dari gangguan serangan hama dan patogen, sehingga tumbuhan yang dibudidayakan dapat berproduksi optimal.
Mikro-organisme
Mikro-organisme seperti jamur, bakteri, dan virus mampu “menyakiti” dan “membunuh” hama dan patogen penyebab penyakit tanaman. Karena menggunakan “jasa” makhluk hidup/agen hayati untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman, maka pestisida yang dibuat dari mikro-organisme semacam ini disebut dengan pestisida biologi (bio-pestisida) atau secara spesifik disebut bio-insektisida, bio-fungisida, bio-herbisida.
Hasil fermentasi
Proses fermentasi yang berlangsung dengan bantuan mikro-organisme menghasilkan senyawa kimia yang berguna bagi manusia. Senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan ada yang dapat digunakan dalam bidang farmasi, ada juga yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman/OPT.
Trichoderma sp. : Jamur untuk bahan pembuat pestisida hayati
Senyawa kimia sintetik
Pestisida yang bahan aktifnya dibuat dari senyawa kimia sintetik disebut dengan pestisida kimia sintetik atau sering hanya disebut pestisida kimia. Pestisida ini dibuat di laboratorium secara kimiawi dan diproduksi secara massal di pabrik. Senyawa kimia sintetik dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu :
a. Senyawa Anorganik. Senyawa anorganik tidak mengandung unsur karbon dalam struktur molekulnya. Contohnya fosfin (PH3) sebagai insektisida; belerang, tembaga, arsen sebagai fungisida, aluminium fosfida sebagai fumigan.
b. Senyawa Organik. Senyawa organik mengandung unsur karbon dalam struktur molekulnya. Senyawa organik dapat dikelompokkan lagi menjadi kelompok organofosfat, karbamat, hidrokarbon berklor, urea, dan tiourea sebagai insektisida; tiokarbamat, imidazol, triazol, piridin, pirimidin, dan fenilamid sebagai fungisida; urasil, triazin dan fenoksi sebagai herbisida.
c. Senyawa Organik degan struktur meniru senyawa alami. Senyawa ini disintesis dengan meniru struktur kimia senyawa yang ada di alam dengan beberapa perubahan untuk meningkatkan efikasinya. Contohnya insektisida kelompok piretroid (meniru peritrin), nikotinoid (meniru nikotin), dan rotenoid (meniru rotenon).
Struktur Kimia sipermetrin (Kelompok Piretroid) Rumus Kimia: C22H19Cl2NO3
d. Senyawa kimia dengan struktur seperti Feromon Serangga. Feromon merupakan sejenis hormon yang dikeluarkan oleh serangga dan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan sesamanya. Ada beberapa jenis feromon, yaitu feromon jejak, feromon tanda bahaya, feromon seks. Feromon jejak merupakan hormon yang dikeluarkan oleh semut dan rayap untuk menandai jalur yang telah dilewatinya. Feromon seks dikeluarkan serangga untuk menarik lawan jenisnya. Feromon tiruan yang banyak digunakan adalah metil eguanol, yaitu senyawa tiruan feromon seks yang dikeluarkan lalat buah betina.
e. Senyawa kimia dengan struktur seperti hormon tumbuhan
Beberapa hormon tumbuhan bisa dibuat tiruannya di laboratorium, dimana senyawa ini diperdagangkan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT), seperti IAA (indol asam asetat) dan IBA (indol asam butirat).
Bagaimana Pendapat Anda....????
Semoga Bermanfaat...!!!
No comments:
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda...??????