Penjelasan Tahap demi Tahap Menanam Tanaman Buah dalam POT (TaBuLamPOT)
Menanam
tanaman buah dalam pot atau yang lebih populer dengan sebutan TaBuLamPOT menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menanam tanaman buah di sekitar
rumah tetapi tidak tersedia lahan yang cukup luas di sekitar rumahnya. Atau
mungkin karena halaman rumahnya sudah dipaving block. Dengan mengoptimalkan
lahan yang terbatas, Anda dapat menanam beberapa jenis tanaman buah yang Anda
sukai. Cara mensiasatinya adalah dengan TaBuLamPOT.
Metode
bertanam ini dibuat untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan. Tanaman buah
biasanya berpostur tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman ini membutuhkan ruang
tumbuh yang cukup luas. Hal ini tentunya menyulitkan bagi penduduk perkotaan
dengan lahan yang sangat terbatas.
Manfaat TaBuLamPOT
Dari segi
estetika, tabulampot tidak kalah menariknya dengan tanaman hias. Selain bisa menikmati buahnya, tabulampot dapat berfungsi sebagai hiasan rumah dan
peneduh halaman rumah Anda. Jadi Anda bisa menikmati enaknya buah segar yang
langsung dipetik dari pohonnya, Anda juga bisa menikmati indahnya bunga-bunga
yang mekar dan buah-buah yang bergelantungan di ranting-ranting pohon.
Selain itu,
tabulampot juga fleksibel untuk dipindah-pindah tempat atau ingin di ganti
dengan tanaman buah lainnya sesuai selera. Jadi apabila Anda seorang
“kontraktor rumah” (rumah tempat tinggal masih ngontrak) dan kebetulan Anda
pindah rumah, tabulampot bisa ikut
dipindah ke rumah yang baru.
Memilih Tanaman Buah yang akan
di-Tabulampot-kan
Buah kelapa
apa bisa di tanam dalam POT....??
Buah durian
apa bisa berbuah kalau ditanam dalam POT...??
Bingung mau
tanam buah apa ya...??
Mugkin itu
pertanyaan di benak Anda...
Semua
tanaman buah pada dasarnya bisa ditanam dalam pot. Namun, masalahnya adalah
tidak semua tanaman bisa dengan mudah berbuah ketika ditanam dalam pot.
Kalaupun berbuah, hasilnya tidak memuaskan. Masing-masing tanaman buah memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, mulai dari yang mudah berbuah hingga ada yang sulit untuk
berbuah. Faktor yang mempengaruhinya antara lain keadaan lingkungan yang tidak
cocok dan perawatan yang kurang baik.
Terdapat
beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot dengan kategori
mudah berbuah. Jadi jika pertimbangan Anda memilih tabulampot adalah yang mudah
berbuah, perhatikan tabel berikut ini :
Tabel Tingkat kesulitan tanaman
untuk berbuah dalam pot
Mudah
|
Sedang
|
Agak Sulit
|
Sulit
|
Kedondong
|
Melon
|
Sirak
|
Alpukat
|
Jambu biji
|
Semangka
|
Rambutan
|
Apel
|
Jeruk
|
Anggur
|
Duku
|
Durian
|
Belimbing manis
|
Nanas
|
Salak
|
Markisa
|
Beach cherry
|
Jamblang
|
Pepaya
|
Leci
|
Jambu air
|
Manggis
|
Kelapa
|
|
Sawo
|
Delima
|
Pisang
|
|
Mangga
|
Srikaya
|
||
Nangka mini
|
Jambu bol
|
||
Buah naga
|
|||
Kelengkeng
|
|||
Putsa
|
|||
Buah Tin
|
Mudah
tidaknya berbuah, tergantung pada cocok tidaknya kondisi iklim dengan tanaman
yang anda pilih dan juga kualitas bibitnya.
Jadi
pilihlah tanaman buah yang sesuai dengan iklim di daerah tempat tinggal Anda.
Jangan
membuat tabulampot durian, kalau rumah Anda di datarang rendah. Tanaman bisa
tumbuh, tapi untuk berbuah kemungkinannya kecil.
Tanaman buah
varietas baru atau introduksi dari luar negeri (seperti Buah Kurma), sebaiknya
juga jangan Anda pilih. Biasanya butuh teknik-teknik tertentu untuk
membuahkanya. Kecuali Anda sudah tahu ilmunya untuk merawat tanaman tersebut.
Kalau anda
perhatikan di tempat-tempat penjualan bibit, bibit tanaman buah yang masih di
dalam polybag ukuran kecilpun ada yang sudah berbuah diantaranya jeruk,
belimbing manis, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Itulah tanaman buah
yang mudah berbuah jika di-tabulampot-kan.
Mungkin pertimbangan
Anda bukan karena buahnya, tapi ingin menanam tabulampot yang daunya rimbun
untuk peneduh halaman rumah.
Jika itu
pertimbangan Anda, anda bisa memilih tanaman merambat seperti anggur.
Sebenarnya
memelihara tabulampot tidak sesulit yang dibayangkan. Asalkan Anda mempunyai
kecintaan terhadap tanaman,merawat tabulampot akan menjadi terasa mudah.
Apabila media tanam sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kebutuhan air terjaga,
tanaman akan bisa berbuah, apalagi ditambah dengan pemupukan atau pemberian
hormon tertentu.
Memilih Bibit Tanaman Buah
Memilih bibit tanaman merupakan langkah awal jika Anda
ingin menanam secara tabulampot. Karena hal ini sangat menentukan tingkat
keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman, yaitu bibit hasil
perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif
(cangkok, okulasi dan penyambungan). Untuk budidaya tabulampot sebaiknya
gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif
yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya.
Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan
vegetatif lebih cepat berbuah.
Perhatikan penampilan fisik bibitnya. Pilihlah bibit
yang sehat tidak terserang hama/penyakit, tumbuh tunas-tunas yang baru.
Supaya tidak terlalu lama menunggu berbuah, sebaiknya
pilih bibit yang sudah besar, umur bibit sudah cukup lama, dilihat dari ukuran diameter
batangnya, bukan dari tinggi tanaman. Bibit yang sudah berumur cukup tua,
biasanya batangnya berwarna lebih gelap (coklat tua). Kalau tinggi tanaman
tidak selalu berbanding lurus dengan umurnya. Kadang memang di sengaja oleh
penjual bibit memotong batangnya supaya mudah dalam perawatan atau memudahkan
dalam pengiriman. Jadi walaupun batang bibit tanaman tersebut pendek, tapi
sebenarnya umurnya sudah cukup lama.
Anda dapat memperoleh bibit tanaman buah-buahan di
sini : UD.MbangunDeso
Memilih POT
Setelah menentukan bibit yang akan ditanam,
selanjutnya siapkan pot sebagai wadah. Di pasaran, banyak tersedia pilihan
wadah untuk tabulampot. Anda juga bisa memanfaatkan barang yang tak terpakai
seperti drum bekas sebagai wadah tabulampot. Jenis pot bisa terbuat dari tanah
liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari bahan tanah liat dan
kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban
dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya jenis pot
dari bahan-bahan tersebut tidak tahan lama dan rentan pecah.
Sesuaikan ukuran diameter pot dengan ukuran tanaman. Setelah
tanaman semakin membesar pot bisa diganti dengan ukuran yang lebih besar,
sekaligus saatnya untuk meremajakan media tanam.
Wadah tabulampot harus ada lubang-lubang di dasarnya,
dan sebaiknya memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan
tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar
akar tanaman tidak sampai menembus tanah.
Kalau dasar pot rata, penempatan pot sebaiknya
diganjal dengan batako, kayu atau bahan lainnya hingga dasar pot tidak langsung
bersentuhan dengan permukaan tanah. Dengan mengganjal pot, selain memperlancar
keluarnya air, juga memperkecil resiko akar menembus keluar dari dasar pot.
Memilih
Media Tanam
Untuk menentukan media tanam yang cocok, sebelumnya
perlu diketahui dulu apa fungsi dari media tanam.
Pada dasarnya media tanam berfungsi sebagai :
1. tempat akar tumbuh dan berkembang
2. tempat berpegangnya akar untuk menopang berdirinya tanaman
3. penyedia unsur-unsur hara untuk menghidupi tanaman
Jadi menentukan
media tanam yang cocok adalah menyiapkan tempat untuk tumbuh kembangnya akar
dengan komposisi dan struktur yang paling optimum sehingga tanaman dapat
berdiri kokoh dan dapat tumbuh berkembang sesuai yang diharapkan. Supaya
tercapai tujuan tersebut, idealnya media tanam yang akan digunakan untuk
tabulampot dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai sifat fisik yang remah
2. Tidak mengandung bahan yang beracun ( toksik )
3. Mengandung unsur hara yang lengkap
4. Mempunyai tingkat keasaman/ pH yang baik
5. Tidak mengandung hama-penyakit
6. Memiliki daya memegang air yang cukup
7. Memiliki daya penyangga terhadap nutrisi yang
dibutuhkan tanaman
8. Bahan mudah didapat
9. Berbobot ringan
Supaya memenuhi kriteria tersebut, media tanam terdiri
dari campuran berbagai macam bahan. Media tanam yang sering digunakan untuk
tabulampot adalah campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi
1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi dengan
komposisi 1:1:1. Sebelum digunakan,
bahan-bahan tersebut perlu diayak dulu dan buang sampah-sampah/kerikil-kerikil
yang ada. Kemudian campurkan bahan-bahan itu secara merata.
Apapun jenis tanah yang ada di sekitar kita, bisa
digunakan sebagai bagian dari media tanam, dengan catatan bahwa tanah yang akan
digunakan adalah tanah murni, bukan tanah campuran bekas bongkaran bangunan,
bukan tanah yang tercemar limbah beracun, bukan tanah dengan kadar garam
tinggi, dan sebagainya.
Penanaman Bibit Tanaman kedalam Pot
3. Untuk
mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman.
4. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot.
5. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
6. Siram setiap pagi atau sore hari.
Menanam tanaman buah dalam pot sudah selesai,
selanjutnya adalah tahap merawat TaBuLamPOT supaya tumbuh dengan
baik sesuai harapan Anda.
Selamat Mencoba.......!!!
Selamat Mencoba.......!!!
0 Comments:
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda...??????
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home