Zat Pengatur Tumbuh / ZPT
Salah satu usaha petani untuk
meningkatkan produktivitas nadalah dengan menggunakan produk Zat Pengatur
Tumbuh/ ZPT atau Plant Growth Regulator/PGR. Produk semacam ini banyak
sekali jenis dan merknya yang beredar di toko-toko pertanian. Zat kimia yang
terkandung dalam produk tersebut mempunyai efek tertentu terhadap pertumbuhan
tanaman, baik bersifat mendorong atau menekan pertumbuhan. ZPT tidak memberikan
tambahan unsur hara ke dalam tanah, karena bukan pupuk. Namun sekarang banyak
produk pupuk pelengkap cair, bahkan pestisida yang dicampur dengan ZPT.
ZPT memiliki
sebutan lain yaitu hormon tumbuhan atau fitohormon. Penggunaan istilah
"hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian,
berbeda dari hewan, hormon tumbuhan dapat bersifat endogen, dihasilkan
sendiri oleh individu yang bersangkutan, maupun eksogen, diberikan dari
luar sistem individu. Hormon eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami
(sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan). Jadi, ZPT secara alami dibuat
oleh tanaman itu sendiri. Namun dengan kemajuan teknologi pertanian, bisa
dibuat tiruannya. Dengan mempelajari rumus kimia yang terkandung pada ZPT
alami, kini sudah banyak produk ZPT yang beredar dipasaran.
ZPT adalah sekumpulan senyawa
organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara
alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter,
bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan,
dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
Dengan demikian Peranan ZPTdalam jaringan tanaman adalah mengatur proses
fisiologis seperti pembelahan dan pemanjangan sel, dan juga mengatur
pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.Dari sudut pandang evolusi,
hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi
dan pertahanan diri
tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Jenis-jenis ZPT
Terdapat ratusan hormon tumbuhan
atau ZPT yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen.
Pengelompokan dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama
berdasarkan perilaku fisiologi yang sama, bukan kemiripan struktur kimia. Pada
umumnya dikenal lima kelompok hormon tumbuhan, yaitu auksin (bahasa Inggris:
auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin
(gibberellins, GAs), asam absisat (abscisic acid, ABA), dan etilena
(etena,
ETH). Selain itu, dikenal pula kelompok-kelompok lain yang berfungsi sebagai
hormon tumbuhan namun diketahui bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan atau
merupakan hormon sintetik, seperti brasinosteroid,
asam jasmonat,
asam salisilat,
dan poliamina. Beberapa senyawa sintetik
berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan). Namun demikian menurut
perkembangan riset terbaru ditemukan molekul aktif yang termasuk zat pengatur
tumbuh dari golongan polyamines seperti putrescine atau spermidine.
Auxin adalah zat aktif dalam sistem perakaran.
Senyawa ini membantu proses pembiakkan vegetatif. Pada satu sel
auxins dapat mempengaruhi pemanjangan sel, pembelahan sel dan pembentukan
akar. Beberapa tipe auxins aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah antara
0.01 - 10 mg/L.
Cytokinins merangsang pembelahan sel, pertumbuhan
tunas, dan mengaktifkan gen serta aktifitas metabolis secara umum. Pada
saat yang sama cytokinins menghambat pembentukan akar. Oleh karenanya
cytokinin sangat berguna pada proses kultur jaringan dimana dibutuhkan
pertumbuhan yang cepat tanpa pembentukan perakaran. Secara umum konsntrasi cytokinin
yang digunakan antara 0.1 - 10 mg/L.
Gibberellin adalah turunan dari
asam gibberelat, yang merupakan hormon tumbuhan alami yang merangsang
pembungaan, pemanjangan batang dan membuka benih yang masih dorman. Ada sekitar
100 jenis gibberellin, namun Gibberellic acid (GA3)-lah yang paling umum
digunakan.
Asam Abscisat (ABA) adalah penghambat pertumbuhan
merupakan lawandari gibberellins. Hormon ini memaksa dormansi, mencegah
biji dari perkecambahan dan menyebabkan rontoknya daun, bunga dan buah. Secara
alami tingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya stress oleh
lingkungan misalnya kekeringan.
Ethylene merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai
dalam bentuk gas. Senyawa ini memaksa pematangan buah, menyebabkan daun tanggal
dan merangsang penuaan. Tanaman sering meningkatkan produksi ethylene
sebagai respon terhadap stress dan sebelum mati. Konsentrasi Ethylene fluktuasi
terhadap musim untuk mengatur kapan waktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan
buah.
Polyamines mempunyai peranan besar dalam proses
genetis yang paling mendasar seperti sintesis DNA dan ekspresi genetika.
Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari asam
nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik
antara muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari
phosphat.
Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan
dan diferensiasi pada tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan
prekursor asam amino adalah sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu
biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.
Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan
tanaman, namun merekan juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut,
kesuburan, depot lemak, integritas pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam
mamalia. Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak
digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine
menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan
ini kemudian digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim.
Hormon tumbuhan tidak dihasilkan
oleh suatu kelenjar
sebagaimana pada hewan, melainkan dibentuk oleh sel-sel yang terletak di
titik-titik tertentu pada tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya, hormon
akan bekerja pada jaringan di sekitarnya atau, lebih umum, ditranslokasi ke
bagian tumbuhan yang lain untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat
terjadi melalui pembuluh tapis, pembuluh kayu,
maupun ruang-ruang antarsel.
Dalam menjalankan perannya, hormon dapat berperan
secara tunggal maupun dalam koordinasi dengan kelompok hormon lainnya. Contoh
koordinasi antarhormon ditunjukkan oleh proses perkecambahan.
Embrio biji tidak tumbuh karena
salah satunya dihambat oleh produksi ABA dalam jaringan embrio biji. Pada saat
biji berada pada kondisi yang sesuai bagi proses perkecambahan, giberelin
dihasilkan. Apabila nisbah giberelin / ABA tidak mencapai titik tertentu,
perkecambahan gagal. Apabila nisbah ini melebihi nilai tertentu, terjadi
perkecambahan. Apabila nisbah giberelin / ABA masih berada di sekitar ambang,
konsentrasi sitokinin menjadi penentu perkecambahan. Berdasar bioassay diagnostik, auksin, sitokinin,
dan giberelin bersifat mendukung pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis (yaitu dalam
jumlah sangat kecil). Etilena berposisi sebagai pendukung dan penghambat
(inhibitor). ABA adalah penghambat pertumbuhan.
ZPT sintetik ada yang memiliki
fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda. Dalam
praktik, seringkali ZPT sintetik (buatan manusia) lebih efektif atau lebih
murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT
alami. ZPT dapat dibuat dari ekstraksi bagian suatu tanaman. Contoh kasusnya
seperti yang dilakukan oleh seorang petani Blora. Dia mengembangkan teknik
membuat setek daun jeruk nipis dengan air bawang merah sebagai pemacu
pertumbuhan. Menurut ahli kultur jaringan Fakultas Pertanian UGM Moeso
Suryowinoto, bawang merah memang dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan
untuk pembibitan. Karena umbi bawang terdiri dari lapisan berisi cadangan
makanan, sehingga dapat memacu tumbuhnya tunas dan akar. Bawang juga mengandung
asam alil dalam umbi lapisnya, yang dalam teknik pembibitan
dengan kultur jaringan dipakai untuk menghilangkan oksigen yang berlebihan.
Manfaat ZPT
Pemahaman terhadap fitohormon
pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian
dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetik yang memiliki pengaruh yang
sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian
modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan
meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka
tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena
untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman).
Hati-hati
menggunakan ZPT
Pemberian ZPT mutlak harus
diikuti dengan pemupukan dan pengairan intensif. Jika tidak, justru bisa
kontraproduktif, yang menyebabkan tanaman akan merana. Aplikasi ZPT hanya
dalam dosis yang rendah, kalau diberikan denga dosis tinggi, dampaknya justru
akan merugikan, bahkan bisa menghambat khasiat hormon yang diharapkan. Contoh
kasus yang terjadi Kota Danyang, Provinsi Jinagsu, China (VIVAnews). Semangka
yang siap panen di dikabarkan "meledak" karena tumbuh terlalu
besar dari ukuran semestinya. Diduga, hal ini disebabkan oleh penggunaan obat
kimia untuk pertumbuhan tanaman yang tidak benar.
Dilansir dari laman Associated
Press, Kamis, 18 Mei 2011, sebanyak 20 petani di kota ini kebingungan
saat ribuan semangka yang mereka tanam di lahan seluas 45 hektar semuanya
rusak. Media di negara ini menyebut semangka yang meledak dan terbelah
sebagai "ranjau darat."Diduga, penyebab meledaknya semangka tersebut
adalah penggunaan obat kimia perangsang pertumbuhan, forchlorfenuron,
yang terlalu berlebihan. Obat ini secara resmi terdaftar dan di perbolehkan
di China, di Amerika Serikat obat ini juga biasa digunakan untuk tanaman
kiwi dan anggur.
Namun, menurut Profesor di
Universitas Agrikultur Nanjing, Wang Liangju, selain salah dalam penggunaan
petani juga menggunakan pestisida ilegal dan pemupukan yang tidak benar.
Penggunaan forchlorfenuron, ujarnya, sangat aman namun
penggunaannya perlu perhatian khusus.
Wang mengatakan selain terlalu berlebihan, petani
di Danyang juga terlambat menggunakan obat kimia ini sehingga semangka
terlalu matang dan besar."Jika digunakan untuk buah yang masih muda, maka
tidak akan ada masalah. Penyebab lainnya adalah jenis semangka. Para petani
menanam semangka jenis kulit-tipis sehingga cenderung meledak dan terbelah
jika terlalu besar," ujar Wang.
Semoga Bermanfaat...!!
Bagaimana Pendapat Anda..???
Labels: Pestisida
3 Comments:
tolong bantuannya untuk pemberian dosis pada budidaya bawang merah dan waktunya yg baik
trima kasih
waktu pemberian hormon tergantung dari fungsi hormon tersebut. untuk hormon gibrelin yang fungsinya untuk mempercepat pertumbuhan batang/ pertumbuhan vegetatif maka pemberiannya pada saat tanaman sedang dalam masa vegetatif (umur bawang merah sebelum 25 hari setelah tanam). masalah dosis lihat dikemasan produk.
trmkasih, semoga bermanfaat...
OK..sip
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda...??????
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home