Tuesday, June 7, 2016

Menanam Kelengkeng, Tak perlu Sepasang supaya Berbuah



Anda pastinya sudah pernah makan buah kelengkeng. Buah kelengkeng atau seringkali disingkat lengkeng banyak sekali dijual di kios-kios buah atau di pasar tradisional bahkan di supermarket. Harganya cukup terjangkau dan dapat dibeli dalam bentuk paket-paket kecil yang dibungkus dengan menggunakan plastik. 

Agar tidak terus-menerus membeli, ada baiknya Anda mencoba membudidayakan kelengkeng di kebun atau di halaman rumah, dimana saja ada lahan kosong yang belum termanfaatkan. Jikapun  tidak ada lahan kosong, Anda dapat menanamnya dengan menggunakan Pot yang di tempatkan di teras rumah.
Benarkah lengkeng hanya bisa tumbuh subur di kawasan dataran tinggi? Lengkeng zaman sekarang cocok ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Lengkeng tak perlu ditanam sepasang (berjenis kelamin laki-laki dan perempuan) seperti pada zaman nenek moyang dulu agar bisa berbuah. Aturan yang menyebutkan perlunya pohon lengkeng berjenis kelamin sepasang - laki-laki dan perempuan - agar si pohon bisa berbuah, kini tak berlaku lagi.  Untuk bisa berbuah, jenis-jenis lengkeng masa kini yang kebanyakan dari Thailand cukup membutuhkan satu pohon saja, dan tak perlu tumbuh tinggi.
Lengkeng juga punya banyak jenisnya, baik lokal maupun impor. Beberapa jenis di antaranya adalah diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian. Semua jenis lengkeng umumnya bisa ditanam dalam pot.
Kebanyakan asal muasal bibitnya berasal dari Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp 500 memiliki ciri buah mirip diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya. Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5 mm, kering, kenyal, dan sangat manis. Sedangkan jenis pingpong, daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river. Sesuai namanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran hampir sebanding sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering, dan beraroma. Semua lengkeng pasti rasanya manis. Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan. Makin banyak curah hujan, manisnya berkurang. Lengkeng impor banyak juga yang dikawinsilangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru.
Menanam lengkeng dalam pot kini menjadi pilihan banyak orang. Meski hasilnya memang tak sebaik bila ditanam di tanah yang memiliki jumlah hara lebih banyak, bukan berarti tabulampot lengkeng yang kini jadi tren tak dapat berbuah secara maksimal. Selain daunnya bisa rimbun, tabulampot lengkeng juga bisa berbuah banyak. Jumlah buahnya memang lebih sedikit bila pohonnya masih kecil. Makin besar pohon, makin banyak buahnya. Maka dari itu, memangkas cabang yang tak perlu juga harus dilakukan agar pohon tumbuh maksimal. Namun, ukuran buah relatif tak jauh berbeda. Kecil atau besarnya buah tergantung dari banyaknya buah dalam satu pohon. Jumlah buah untuk tabulampot umumnya diperjarang, agar ukurannya membesar. Kalau tidak, ukuran buah jadi tidak maksimal.
(Baca artikel lainnya : Penjelasan Menanam Tanaman Buah dalm POT )




0 Comments:

Post a Comment

Bagaimana Pendapat Anda...??????

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home