Menanam Kelengkeng, Tak perlu Sepasang supaya Berbuah
Anda pastinya sudah pernah makan buah kelengkeng. Buah
kelengkeng atau seringkali disingkat lengkeng banyak sekali dijual di kios-kios
buah atau di pasar tradisional bahkan di supermarket. Harganya cukup terjangkau
dan dapat dibeli dalam bentuk paket-paket kecil yang dibungkus dengan
menggunakan plastik.
Agar tidak terus-menerus membeli, ada baiknya Anda mencoba
membudidayakan kelengkeng di kebun atau di halaman rumah, dimana saja ada lahan
kosong yang belum termanfaatkan. Jikapun tidak ada lahan kosong, Anda dapat menanamnya
dengan menggunakan Pot yang di tempatkan di teras rumah.
Benarkah lengkeng hanya bisa tumbuh subur di kawasan
dataran tinggi? Lengkeng zaman sekarang cocok ditanam di dataran rendah
maupun di dataran tinggi. Lengkeng tak perlu ditanam sepasang (berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan) seperti pada zaman nenek moyang dulu agar bisa
berbuah. Aturan yang menyebutkan perlunya pohon lengkeng berjenis kelamin
sepasang - laki-laki dan perempuan - agar si pohon bisa berbuah, kini tak
berlaku lagi. Untuk bisa berbuah,
jenis-jenis lengkeng masa kini yang kebanyakan dari Thailand cukup membutuhkan
satu pohon saja, dan tak perlu tumbuh tinggi.
Lengkeng juga punya banyak jenisnya, baik lokal
maupun impor. Beberapa jenis di antaranya adalah diamond river, itoh, kristal,
pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian. Semua jenis lengkeng umumnya
bisa ditanam dalam pot.
Kebanyakan asal muasal bibitnya berasal dari
Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10
cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang
ukuran buahnya sebesar uang logam Rp 500 memiliki ciri buah mirip diamond
river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya. Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau
muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5 mm, kering, kenyal, dan
sangat manis. Sedangkan jenis pingpong, daun berbentuk oval dan melengkung ke
bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river. Sesuai namanya, jenis
ini menghasilkan buah berukuran hampir sebanding sebesar bola pingpong, dengan
daging tipis, biji besar, kering, dan beraroma. Semua lengkeng pasti rasanya manis.
Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan. Makin banyak curah
hujan, manisnya berkurang. Lengkeng impor banyak juga yang dikawinsilangkan
oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru.
Menanam lengkeng dalam pot kini menjadi pilihan
banyak orang. Meski hasilnya memang tak sebaik bila ditanam di tanah yang
memiliki jumlah hara lebih banyak, bukan berarti tabulampot lengkeng yang kini jadi tren tak dapat berbuah secara maksimal. Selain daunnya bisa rimbun, tabulampot lengkeng
juga bisa berbuah banyak. Jumlah buahnya memang lebih sedikit
bila pohonnya masih kecil. Makin besar pohon, makin banyak buahnya. Maka dari itu, memangkas cabang yang
tak perlu juga harus dilakukan agar pohon tumbuh maksimal. Namun,
ukuran buah relatif tak jauh berbeda. Kecil atau besarnya buah tergantung dari
banyaknya buah dalam satu pohon. Jumlah buah untuk tabulampot umumnya
diperjarang, agar ukurannya membesar. Kalau tidak, ukuran buah jadi tidak maksimal.
(Baca artikel lainnya : Penjelasan Menanam Tanaman Buah dalm POT )
(Baca artikel lainnya : Penjelasan Menanam Tanaman Buah dalm POT )
0 Comments:
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda...??????
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home